Sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap lembaga pendidikan, utamanya sekolah. Prasarana sekolah meliputi lahan, ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, laboratorium, perpustakaan, kantin, toilet, arena olahraga, tempat ibadah, ruang kreasi, dan ruang penunjang lain. Adapun sarana sekolah meliputi media pendidikan, peralatan pendidikan, buku atau sumber belajar lain, perabot seperti meja, bangku, dan lemari, serta perlengkapan penunjang lain. Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional, Laila Istiana, memiliki perhatian besar pada masalah sarana dan prasarana sekolah ini.
Di Kabupaten Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen, yang merupakan daerah pemilihan Laila Istiana, masih banyak sekolah yang membutuhkan bantuan perbaikan atau pembangunan prasarana pendidikan serta bantuan peralatan sekolah. Pada umumnya, sekolah-sekolah sudah memiliki ruang kelas, ruang guru, dan arena olahraga yang memadai. Namun, masih banyak sekolah yang belum memiliki prasarana lain, seperti perpustakaan, laboratorium, kantin, dan toilet. Atau sudah memiliki tetapi belum memadai alias masih memerlukan perbaikan.
Bantuan sarana dan prasarana sekolah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meliputi pengadaan ruang kelas baru, rehabilitasi, pembangungan perpustakaan, laboratorium, dan ruang praktik siswa. Bantuan pembangunan ruang kelas baru diadakan karena sekolah tidak memiliki cukup ruang untuk kegiatan belajar mengajar. Akibatnya, siswa harus bergantian menggunakan ruang kelas, yakni dengan membagi jadwal belajar pagi dan sore. Atau, kalau sudah tidak memungkinkan, menggabungkan kelas yang berbeda dalam satu ruang. Tentu saja hal ini sangat tidak kondusif bagi siswa.
Rehabilitasi bangunan sekolah dilakukan bila suatu sekolah mengalami kerusakan pada sebagian bangunan sekolah. Syarat untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi ialah memiliki setidaknya enam rombongan belajar, memiliki kepala sekolah dengan SK yang masih berlaku, memerlukan perbaikan ruang kelas atau prasarana lainnya, berada di lahan milik sendiri, memiliki komite sekolah, dan tidak sedang menerima bantuan renovasi dari APBN, Dana Alokasi Khusus, APBD Provinsi, atau APBD Kabupaten/Kota.
Laboratorium dan ruang praktik siswa juga berperan sangat penting dalam terselenggaranya kegiatan belajar mengajar. Laboratorium dibutuhkan untuk praktikum di tingkat sekolah menengah pertama dan atas, sementara ruang praktik diperuntukkan bagi siswa sekolah menengah kejuruan.
Penyimpangan
Dalam praktiknya, pengadaan bantuan sarana dan prasarana sekolah sering kali mengalami penyimpangan. Sekolah yang seharusnya mendapatkan bantuan, karena satu dan lain hal, tidak kunjung mendapat persetujuan dari dinas pendidikan setempat. Sebaliknya, sekolah yang sarana dan prasarananya sudah cukup malah terus-menerus mendapat bantuan dari pemerintah. Hal itu yang menyebabkan banyaknya terjadi bangunan sekolah ambruk, tidak memiliki perpustakaan, atau tidak memiliki peralatan pendidikan yang memadai. Tidak kurang-kurangnya media, baik cetak maupun elektronik, memberitakan payahnya penyediaan sarana dan prasarana sekolah di berbagai tempat, bahkan di daerah yang tidak terlalu jauh dari ibukota negara.
Karena itu, sebagai anggota dewan yang memiliki kewenangan menyalurkan sebagian bantuan dari pemerintah, Laila Istiana tidak menyia-nyiakan peluang tersebut. Dalam empat tahun masa jabatannya, Laila telah menyalurkan bantuan rehabilitasi bangunan untuk 8 PAUD, 224 sekolah dasar, 336 sekolah menengah pertama, 40 sekolah menengah atas, dan 72 sekolah menengah kejuruan.
Selain itu, ia turut menyalurkan bantuan pembangunan ruang kelas baru untuk 16 SD, 24 SMP, 96 SMA, dan 48 SMK. Laila Istiana juga telah menyalurkan bantuan pembangunan perpustakaan untuk 72 SD, 24 SMP, 24 SMA, dan 36 SMK. Untuk laboratorium, 12 SMP dan 24 SMA sudah menerima bantuan, sementara untuk ruang praktik siswa, sebanyak 128 SMK tercatat sudah menerima bantuan.
Untuk sarana sekolah, 50 PAUD dan 192 SMP sudah merasakan bantuan peralatan pendidikan dari pemerintah. Adapun untuk bantuan peralatan teknologi informasi dan komunikasi, 136 SD, 136 SMP, 72 SMA, dan 192 SMK sudah memperoleh bantuan melalui jalur anggota dewan.