Anies Baswedan – Himbau Penyelenggaraan Pemilu Harus Adil dan Netral

Pemilu 2024 sudah hitungan bulan lagi dan rasanya suhu politik makin memanas. Bacapres (bakal calon presiden) sudah mulai mengenalkan diri ke publik dan safari ke berbagai kota untuk mengenalkan diri dan menyebarkan visi misi.

Pemilihan calon presiden dan wakil presiden bakal menjadi ajang adu visi misi antara dua belah pihak. Tapi ajang ini dapat dicederai jika penyelenggaraan pemilu tidak adil bahkan netral. Seperti yang dikutip oleh Anies Baswedan mengatakan bahwa ” pemilu tetap seperti semula, pilpres tetap seperti semula, setipa partai mempunyai hak yang sama untuk menclaonkan, setiap caleg punyak hak yang sama untuk berkampanye dan mendapatkan perlakuan yang sama. Begitu juga dengan setiap capres memiliki hak yang sama, penyelenggara juga melakukan ini dengan fair dan baik dan netral”.

Kekhawatiran Anies Baswedan sangat wajar apalagi jika mengingat negara, aparatur negara bahkan presiden mulai cawe-cawe atau ikut campur atas proses pilpres ini. Negara dituntut kenetralannya dalam proses pemilihan presiden dan wakilnya begitu pula dengan pemilihan calon legislatif. Penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu juga harus memastikan semua proses pemilu 2024 diselenggarakan secara adil dan netral. Jangan sampai kita merasakan kerugian baik dari segi material maupun non material.

Jika proses pemilu berlaku dengan adil maka bisa dijadikan masyarakat akan tenang dan menang karena merasa bahwa suaranya dapat disalurkan secara adil dan netral. Program atau kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah pun akan diberikan respon positif oleh masyarakat karena merasa bahwa suaranya sangat berarti. Tapi jika sebaliknya terjadi maka otomatis rakyat merasa dikhianati dan merasa bahwa suaranya tidak berarti karena semua hasil pemilu dicmapuri oleh tangan-tangan oknum yang tidak seharusnya.

Anies Baswedan sebagai calon presiden dari usungan partai PKS, Demokrat dan Nasdem ini ingin lebih fokus kepada adu gagasan, adu karya dan adu visi misi. Anies menekankan untuk lebih menempuh jalur sesuai undang-undang dalam menjalankan proses kampanye dan pemilihan presiden Republik Indonesia. Anies juga khawatir jika ada kriminalisasi pada proses pemilu.

Kekhawatiran ini tidak hanya dirasakan oleh Anies Baswedan selaku calon presiden melainkan oleh seluruh lapisan masyarakat yang ingin proses pemilu berjlaan lancar, adil dan netral.

Jangan sampai proses demokrasi untuk memilih pemimpin terbaik menjadi ragu karena salah menentukan sikap.